Zeronews – Economy, Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini terpantau mengalami koreksi (01/08). Seteal sempat menguat tajam pada perdagangan kemarin rupiah tampaknya harus berhati-hati karena menguatnya rupiah hingga ke level 9.085 per dolar kemarin akan mengundang aksi ambil untung, terutama memasuki awal bulan ini.
Meskipun berpotensi terkena aksi ambil untung, akan tetapi rupiah diperkirakan akan mampu bertahan oleh data inflasi bulan Juli yang melunak. Inflasi bulan Juli diperkirakan akan lebih rendah dari Juni karena dampak kenaikan BBM pada Mei lalu sudah mencapai puncaknya di bulan Juni. Turunnya harga minyak di level US$ 124 per barel harusnya juga bisa menjadi sentimen positif ke rupiah. Rilis data inflasi Juli ini akan diumumkan hari Jumat siang ini.
Pada pembukaan perdagangan valas di pasar spot antar bank Jakarta pada pagi hari ini rupiah ada di level 9.121 per dolar AS dan ditransaksikan di kisaran 9.118-9.124 per dolar AS. Posisi rupiah pagi ini melemah 36 poin jika dibandingkan penutupan Kamis kemarin yang ada di level 9.085 per dolar AS.
Meskipun berpotensi terkena aksi ambil untung, akan tetapi rupiah diperkirakan akan mampu bertahan oleh data inflasi bulan Juli yang melunak. Inflasi bulan Juli diperkirakan akan lebih rendah dari Juni karena dampak kenaikan BBM pada Mei lalu sudah mencapai puncaknya di bulan Juni. Turunnya harga minyak di level US$ 124 per barel harusnya juga bisa menjadi sentimen positif ke rupiah. Rilis data inflasi Juli ini akan diumumkan hari Jumat siang ini.
Pada pembukaan perdagangan valas di pasar spot antar bank Jakarta pada pagi hari ini rupiah ada di level 9.121 per dolar AS dan ditransaksikan di kisaran 9.118-9.124 per dolar AS. Posisi rupiah pagi ini melemah 36 poin jika dibandingkan penutupan Kamis kemarin yang ada di level 9.085 per dolar AS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar