Jakarta - Pasar finansial dalam negeri terus mengalami pukulan keras dari imbas labilnya pasar global. Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kian mengkerut di posisi terendah tahun ini.
Pada perdagangan sesi I, Senin (15/9/2008) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertebas 23,236 poin (1,29%) menjadi 1.780,826. Sedangkan rupiah pada perdagangan valas pukul 12.00 WIB turun 25 poin ke posisi 9.450 per dolar AS.
Pelaku pasar terus melepas saham-saham unggulan karena sentimen global itu. Padahal harga saham yang sedang murah biasanya membuat investor melakukan aksi beli, namun aksi beli itu hingga kini belum terlihat.
Tutupnya pasar saham Hong Kong, Jepang dan Korea pada Senin ini karena libur nasional, membuat IHSG dan rupiah makin tidak bisa menahan gejolak eksternal.
Perdagangan sesi siang mencatat transaksi sebanyak 19.590 kali, dengan volume 1,091 miliar unit saham, senilai Rp 1,017 triliun. Sebanyak 24 saham naik, 143 saham turun dan 35 saham stagnan.
Saham-saham yang turun harganya antara lain, Timah (TINS) turun Rp 120 menjadi Rp 1.410, Perusahaan Gas Negara (PGAS) turun Rp 25 menjadi Rp 2.000, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) turun Rp 100 menjadi Rp 4.950, Bank Mandiri (BMRI) turun Rp 50 menjadi Rp 2.400 dan Aneka Tambang (ANTM) turun Rp 40 menjadi Rp 1.160.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar