Rabu, 29/01/2014 08:08 WIB
Koreksi yang terjadi di pasar beberapa perdagangan lalu akibat kekhawatiran dicabutnya stimulus pasar oleh bank sentral AS ditambah dengan melambatnya ekonomi China juga kisruh politik di Turki dan Thailand.
Langkah bank sentral Turki yang menaikkan suku bunga dengan tajam disambut baik oleh investor. Hal ini diyakini bisa memperbaiki nilai tukar di negaranya.
"Kita sudah melihat bank sentral India naikkan suku bunga, dan sekarang giliran Turki, semuanya sesuai dengan keinginan pasar. Langkah para bank sentral ini diyakini bisa meredam kekhawatiran di pasar," kata Brian Jacobsen, kepala strategi portofolio dari Wells Fargo Funds Management di Menomonee Falls, Wisconsin, seperti dikutip Reuters, Rabu (29/1/2014).
Rabu ini merupakan hari terakhir pertemuan The Fed. Investor harap-harap cemas atas kebijakan stimulus yang akan diumumkan The Fed, apakah akan ada lagi pengurangan US$ 10 miliar seperti yang sudah dilakukan sebelumnya.
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 90,68 poin (0,57%) ke level 15.928,56. Indeks S&P 500 bertambah 10,94 poin (0,61%) ke level 1.792,50. Indeks Komposit Nasdaq menguat 14,35 poin (0,35%) ke level 4.097,96.
Angga Aliya - detikfinance
(ang/ang) Free Download
MP3,Lirik,Video Klip
www.musik-100-indo.blogspot.com
Agen Pulsa Gratis
Pulsa murah
Transaki gagal cash back Rp. 1000
www.my7-pulsamurah.blogspot.com
Jual furniture
Sofa, meja makan, meja kantor, meja belajar, kursi sudut, kursi tamu, kitchen set,
Gratis ongkos kirim
www.klendermakmur.blogspot.com
(ang/ang) Free Download
MP3,Lirik,Video Klip
www.musik-100-indo.blogspot.com
Agen Pulsa Gratis
Pulsa murah
Transaki gagal cash back Rp. 1000
www.my7-pulsamurah.blogspot.com
Jual furniture
Sofa, meja makan, meja kantor, meja belajar, kursi sudut, kursi tamu, kitchen set,
Gratis ongkos kirim
www.klendermakmur.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar