Berita berdasarkan Abjad :

  A   B   C   D   E   F   G   H   I   J   K   L  M   N  O   P  Q   R   S   T   U   V   W   X   Y Z
« »

Wall Street Ditutup Anjlok Tajam Oleh Kekhawatiran di Sektor Finansial

(Zeronews – Index) – Bursa Wall Street pada perdagangan hari ini (21/01) terpantau ditutup melemah tajam seiring dengan kekhawatiran kerugian sektor kredit yang mendera sektor finansial. Harapan pemerintahan baru setelah dilantiknya Presiden AS Barack Obama rupanya gagal mengalahkan sentimen negatif akibat outlook perekonomian yang buruk. Dow Jones bahkan kembali menembus level 8,000.

Seluruh indeks utama AS terpantau melemah: Dow Jones melemah 332.13 poin atau 4.01% ke level 7,949.09; S&P 500 merosot 44.90 poin atau 5.28% ke level 805.22; dan Nasdaq anjlok 88.47 poin atau 5.78% ke level 1,440.86.

Sentimen negatif utama berasal dari Inggris, dimana Royal Bank of Scotland kemarin, pada saat pasar AS libur hari Martin Luther King, mengumumkan bahwa mereka mungkin akan mencatatkan kerugian terbesar sepanjang sejarah Inggris. State Street Corp, perusahaan manajer investasi juga turut menambah tekanan bursa setelah mereka menyatakan punya unrealized loss atau kerugian yang belum terealisasi pada portfolio investasinya sebesar 6.3 miliar Dollar.

Saham State Street ditutup terjun 59% ke level $14.89, sementara itu harga saham-saham finansial lainnya ikut tergerus tajam, diantaranya: Bank of America merosot 28.9% ke levek $5.10; JPMorgan turun 20.7% ke level $18.09; dan Citigroup anjlok 20% ke level $2.80. Dilantiknya Pemerintahan Obama yang menghadirkan harapan baru rupanya gagal mengalahkan sentimen negatif dari kekhawatiran sektor finansial.

Analis Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting memperkirakan bahwa sentimen negatif akibat kekhawatiran di sektor finansial masih akan mendominasi dalam waktu dekat, sehingga pasar masih rentan untuk bergerak melemah. Namun seiring dengan Dow Jones yang tembus 8,000, biasanya ini sering dijadikan momentum yang tepat untuk kembali bargain buying.

Tidak ada komentar: