(Zeronews – FX) – Pergerakan sterling-dolar pada perdagangan hari ini terpantau melanjutkan penurunannya (26/01). Sterling-dolar makin tertekan oleh kondisi ekonomi di Inggris yang makin menunjukkan perburukan. Pada perdagangan minggu lalu sterling mengalami penurunan ke level terendahnya dalam 23 tahun terhadap dolar setelah data ekonomi di Inggris makin menunjukkan resesi yang dalam.
Euro mengalami penurunan ke posisi terendah dalam enam minggu terhadap dolar pada hari Jumat lalu didorong oleh data buruk dari Inggris. Ditunjukkan oleh preliminary GDP, Inggris mengalami kontraksi GDP sebesar 1.5% pada kuartal keempat lalu. Data preliminary GDP ini melebihi prediksi yang hanya mengharapkan terjadi kontraksi sebesar 1.2%
Pada perdagangan hari ini sterling mengalami penurunan sebesar 1.3% terhadap dolar ke posisi 1.3623. Pada hari Jumat lalu sterling -dolar mengalami penurunan ke level 1.3500, terendah dalam 23 tahun belakangan. Sore nanti akan dirilis data BBA mortgage approvals, yang diperkirakan akan mengalami penurunan.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting menilai bahwa pergerakan mata uang ini di sesi Asia akan cenderung volatil. Sebagian besar pasar Asia ditutup untuk memperingati Hari Raya Imlek. Para investor diharpkan waspada karena perdagangan yang sepi akan cenderung lebih volatil. Untuk hari ini sterling-dolar akan mengetes level 1.3500 – 1.3700.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar