(Zeronews – Stocks) – Emiten pelayaran, PT Trada Maritime (TRAM) menyatakan bahwa rencana perseroan untuk membeli lima kapal curah kering (drybulk) diperkirakan akan mundur. Hal ini karena perseroan saat ini kesulitan mendapatkan dana untuk membeli kapal tersebut setelah dua calon kreditur asing mundur akibat adanya krisis global.
Salah satu solusi untuk menutup pendanaan pembelian tersebut maka perseroan akan menjajaki kemungkinan pinjaman dari perbankan domestic. Dana untuk membeli kapal-kapal tersebut diperkirakan akan sebesar US$ 210 juta dimana sebanyak 70% akan berasal dari hutang sedangkan sisanya akan berasal dari kas internal.
Analisis Divisi Vibiz Research unit dari Vibiz Consulting melihat perbankan domestik pun juga sulit memberikan kredit saat ini. Hal ini karena saat ini resiko sedang besar dan likuiditas masih ketat. Apalagi pinjaman yang diminta oleh TRAM adalah dalam bentuk dolar, sehingga akan semakin beresiko bagi perbankan nasional. Beberapa bank nasional pun saat ini menyatakan akan membatasi kredit dalam valas, salah satunya ialah Bank Niaga.
Saham TRAM sendiri memang kurang menari dikoleksi oleh investor. Pasalnya saat ini saham TRAM masih terpuruk di dasar harga saham yang diizinkan oleh bursa yaitu di level harga Rp 50 per lembarnya. Oleh karena itu sebaiknya investor jangan masuk terlebih dahulu di TRAM menunggu situasi bursa kembali stabil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar