(Zeronews - FX) - Nilai tukar pounds terhadap dollar pada perdagangan malam hari ini (20/1) terlihat masih mengalami penurunan. Meningkatnya kekhawatiran terhadap sektor perbankan membuat para investor cenderung melakukan aksi lepas pounds pada saat ini. Seperti yang kita ketahui bahwa kemarin salah satu bank terbesar di Inggris yaitu Royal Bank of Scotland mengumumkan bahwa pihaknya mengalami kerugian sebesar 28 miliar dollar. Hal ini medorong pemerintah untuk melakukan kebijakan bantuan bagi sektor perbankan senilai 124 miliar dollar.
Data mengenai turunnya tingkat inflasi yang diumumkan oleh pemerintah Inggris tadi sore ternyata belum mampu mengatril pergerakan pounds saat ini. Tingkat inflasi pada bulan Desember tahun 2008 dilaporkan turun sbeesar 3,1% dari posisi sebelumnya di bulan November yang sebesar 4,1%. Level inflasi pada bulan Desember merupakan level inflasi terendah sejak April 2008.
Selain mencetak rekor penurunan terendah, level inflasi pada bulan Desember juga mengalahkan prediksi para ekonom yang sebelumnya memperkirakan bahwa inflasi akan mencapai penurunan 2,7%. Masih rendahnya harga minyak mentah yang stabil dikisaran 40 dollar dan turunnya daya beli masyarakat menjadi faktor utama penurunan inflasi.
Posisi pounds terhadap dollar pada saat ini berada di level 1.3934 dollar, dengan level support 1.3860 dollar dan level resistant 1.4441 dollar. Menurut analisa dari Divisi Vibiz Reserach di Vibiz Consulting, pergerakan pounds masih akan bergerak negatif. Kondisi fundamnetal ekonomi Inggris dan penguatan dollar seiring dilantiknya Obama menjadi Presiden AS semakin membenamkan pergerakan pounds.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar