(Zeronews – Stocks) – Pemerintah selaku pemilik saham mayoritas dari Bank BNI (BBNI) menyatakan bahwa pihaknya akan melepas 4,14% saham BBNI yang masuk dalam Greenshoe tahun ini. Pihak pemerintah akan melepas saham BBNI tersebut pada kisaran harga Rp 2050 per lembarnya dan diperkirakan akan meraup dana sebesar Rp 971 Milyar yang akan digunakan pemerintah untuk membiayai defisit APBN .
Saat ini pemerintah masih menunggu waktu yang tepat untuk melakukan pelepasan saham tersebut karena situasi pasar masih sangat labil pada saat ini. Hal ini dilakukan guna mendapatkan hasil yang maksimal dari pelepasan saham tersebut. Saat ini saham BBNI masih berada pada level harga Rp 720 per lembarnya, sehingga kemungkinan pelepasan saham Greenshoe ini masih lama.
Selain itu dikabarkan pula pemerintah juga akan melepas 20% saham BBNI kepada investor asing. Namun pihak pemerintah belum mengkonfirmasi hal ini secara resmi. Salah satu investor menurut analisis Divisi Vibiz Research unit dari Vibiz Consulting yang kemungkinan akan masuk dalam BBNI adalah CCB (China Construction Bank).
Pasalnya pada Juli lalu, kementerian BUMN menyatakan bahwa CCB tertarik membeli saham BBNI yang dipegang pemerintah. CCB dikabarkan berminat untuk membeli maksimal 20% saham BBNI dengan harga divestasi senilai Rp 2050 per lembar sehingga total nilai transaksikan diperkirakan akan mencapai Rp 6,23 T.
CCB dikabarkan tertarik hanya menjadi minoritas saham di BBNI karena untuk memperlancar hubungan bisnis nasabahnya di Indonesia. Saham yang diincar CCB diperkirakan akan berasal dari saham green shoe yang dimiliki pemerintah sebesar 3,7% , Block sale saham pemerintah sebesar 10% dan sisanya dari pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar