Berita berdasarkan Abjad :

  A   B   C   D   E   F   G   H   I   J   K   L  M   N  O   P  Q   R   S   T   U   V   W   X   Y Z
« »

Dollar Menghapus Gain Terhadap Euro Oleh Buruknya Data Ekonomi

(Zeronews – FX) – Mata uang Dollar pada perdagangan saat ini (22/01) terpantau perlahan melemah dan menghapus gain terhadap Euro, meskipun masih berada di level kuat, seiring dengan tekanan yang bertubi-tubi datang dari rilis data ekonomi yang mengecewakan.

Beberapa indicator ekonomi mengindikasikan bahwa sektor perumahan AS masih lemah, diantaranya housing starts yang anjlok 16% bulan lalu (yoy) ke level 550,000; serta building permits yang juga merosot 11% ke level 549,000 pada bulan lalu (yoy). Keduanya meleset dari ekspektasi pasar dan sama-sama mencatatkan rekor terendah sejak pertama kali dilakukan pencatatan. Sementara itu, harga perumahan tercatat juga melemah 1.8% pada bulan November, pelemahan terbesar sejak 1991. Dari kondisi tenaga kerja, klaim pengangguran melonjak sebesar 62,000 ke level 589,000, melebihi ekspektasi dan mencatatkan level tertinggi dalam 26 tahun.

Dollar pada perdagangan hari ini terpantau ada di level $1.2942 per Euro, menguat dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di $1.3000 per Euro. Padahal, sebelumnya Dollar sempat menguat ke level tertinggi hari ini yakni pada $1.3082 per Euro.
Penguatan Dollar selama sekitar sebulan terakhir disebabkan oleh investor yang mencari investasi safe haven. Risk aversion akibat kekhawatiran di sektor kredit dan outlook perekonomian yang suram mengakibatkan investor menghindari investasi yang lebih berisiko seperti bursa dan komoditas.

Analis Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan Dollar selanjutnya akan cenderung sideways seiring dengan kuatnya sentimen negatif dari kedua kubu, baik Euro maupun Dollar. Eropa saat ini dilanda risk aversion, sementara outlook perekonomian AS juga tidak lebih baik. Support EUR/USD di level $1.2790 dan resistance di level $1.3106.

Tidak ada komentar: