(Zeronews – Stocks) – Emiten perbankan, PT Bank BNI (BBNI) mengumumkan bahwa pihaknya akan memberikan fasiltas kredit kepada PT Asuransi Jasindo senilai Rp 2,9 T. Pinjaman ini merupakan non cash loan untuk penjaminan Garansi Bank, letter of credit (L/C), Stanby L/C (SBLC) dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN). Hal ini meningkat dari komitmen awal yang sebelumnya hanya Rp 1,65 T.
Selain itu kerjasama juga akan dilakukan dalam hal layanan cash management dan pembayaran premi Asuransi Jasindo melalui elektronik BNI (BNI ATM, BNI PhonePlus, BNI Mobile/BNI SMS Banking, dan BNI Internet Banking).
BBNI sendiri menyatakan bahwa dengan adanya fasilitas pinjaman ini maka akan berdampak simbiosis mutalisme. Pihak Jasindo akan mendapatkan fasilitas guna pengembangan usahanya. Sementara itu pihak BBNI akan mendapatkan Fee dari fasilitas yang diberikan. Hal ini akan menggenjot Fee Based income perseroan.
Analisis Divisi Vibiz Research unit dari Vibiz Consulting melihat saat ini fokus BBNI adalah melakukan konsolidasi internal dengan meningkatkan kehati-hatian. Hal ini ditandai dengan peningkatan biaya provisi sehingga membuat laba bersih perseroan tergerus belakangan ini.
Hal ini bisa dilihat dari kinerja perseroan hingga September lalu. Per September BBNI membukukan laba bersih sebesar Rp 832 Milyar atau turun pesat sebesar 46,53% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,556 Trilyun. Turunnya laba bersih ini sebagai konsekuensi strategi BBNI untuk meningkatkan kehati-hatian. Hal ini membuat biaya provisi perseroan naik pesat sebesar 177,75% secara year on year menjadi Rp 3,258 Trilyun per September lalu dari periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 1,173 Trilyun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar