Berita berdasarkan Abjad :

  A   B   C   D   E   F   G   H   I   J   K   L  M   N  O   P  Q   R   S   T   U   V   W   X   Y Z
« »

Wall Street Berakhir Positif Ditopang Oleh Saham Energi

Bursa saham Wall Street pada perdagangan hari ini (11/12) terpantau berakhir pada teritori positif disokong oleh menguatnya saham-saham energi. Sementara itu, pasar sendiri masih diliputi ketidakpastian oleh rencana bailout sektor otomotif AS yang ditentang oleh Senator dari partai Republik.

Seluruh indeks utama AS terpantau menguat: Dow Jones naik 70.09 poin atau 0,81% ke level 8,761; indeks S&P 500 melejit 10.57 poin atau 1.19% ke level 899.24; dan Nasdaq Composite Index melonjak 18.14 poin atau 1.17% ke level 1,565.48.


Saham-saham energi terpantau menguat seiring dengan naiknya harga minyak sebanyak $1.45 ke leel $43.52 per barrel: Chevron melejit 3.8% ke level $78.44; ExxonMobil melonjak 2.4% ke level $80.07; dan Alcoa yang memimpin penguatan Dow Jones meroket 6.81% ke level $10.20.

Penguatan pasar ini tertahan oleh ketidakpastian dalam hal bailout sektor otomotif. Di saat akan dilakukan voting terhadap kesepakatan bailout ini, beberapa Senator asal partai Republikan menentangnya. Sehingga hal ini kembali memunculkan kekhawatiran pasar akan nasib rencana bailout senilai $14 miliar yang bakal membantu sektor otomotif AS bertahan hidup.

Sementara itu, emiten masih menunjukkan outlook bisnis yang suram: American Express anjlok 7.4% ke level $21.56 setelah memperoleh downgrade ‘sell’ dari dua orang analis akibat outlook yang suram pada industri kartu kredit; Electronic Arts, produsen video game, anjlok 12.1% ke level $17 setelah mengemukakan profit warning untuk laba tahun 2009; serta Eastman Kodak yang juga mengeluarkan profit warning untuk tahun 2008, sahamnya anjlok 8.5% ke level $6,59.

Analis Vibiz Research di Vibiz Consulting memprediksikan bahwa pergerakan positif pada bursa Wall Street ini masih rentan. Fokus pasar masih menunggu kabar dari lolosnya kesepakatan bailout. Jika bailout sudah lolos voting, maka pasar diperkirakan akan mengalami rally tajam. Sementara itu, besok pasar juga menanti rilis data penting antara lain Trade Balance dan Jobless Claim yang bisa mengkonfirmasi lemahnya perekonomian AS saat ini. (RP)

Tidak ada komentar: