Nurseffi Dwi Wahyuni - detikFinanceJakarta - Sebagian besar produksi pertambangan Indonesia selama tahun 2008 mengalami penurunan yang disebabkan oleh sejumlah faktor. Produksi tembaga, emas dan perak menurun pada tahun 2008. Hal ini sebabkan karena terjadinya longsor di PT Freeport Indonesia.
"Faktor lainnya yaitu belum diperolehnya izin pinjam pakai lahan oleh PT NNT (Newmont Nusa Tenggara)," ujar Dirjen Mineral, Batubara dan Panas bumi, Departemen ESDM, Bambang Setiawan dalam paparan Kinerja Sektor ESDM tahun 2008, di Gedung ESDM, Jakarta, Selasa (30/12/2008).
Sepanjang 2008 produksi tembaga menurun dari 797,40 ribu ton ditahun 2007 menjadi 580,95 ribu ton. Untuk produksi emas pada tahun 2007 yaitu 117.73 ton menjadi 57,94 ton atau lebih dari 50%. Sedangkan perak 269,38 ton di 2007 menjadi 209,06 ton tahun ini.
Selain ketiga komoditas tersebut, lanjut Bambang, produksi bauksit dan timah juga menurun. Penurunan bauksit disebabkan menurunya produksi di beberapa Kuasa Pertambangan (KP) di luar PT Aneka Tambang (Antam).
Sedangkan produksi Timah juga turun disebabkan karena menurunnya produksi PT Koba Tin terkait kasus illegal mining dan menurunnya produksi PT Timah dan KP Smelter.
Demikian pula produksi bauksit pada tahun ini mencapai 14.986,52 ribu ton turun dibanding tahun 2007 yang sebesar 15.406.04 ribu ton. untuk produksi Timah menurun dari 91,28 ribu ton menjadi 79,21 ribu ton.
Namun produksi bijih nikel dan bijih besi meningkat di tahun 2008 karena bertambahnya jumlah KP yang berproduksi. Untuk bijih nikel meningkat dari 6.623,02 ribu ton menjadi 14.986,52 ribu ton. Sedangkan bijih besi meningkat dari 1.894.757,98 ton di tahun 2007 menjadi 4.609.540,54 ton di tahun 2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar