(Zeronews - FX) - Departemen Perindustrian Jepang pada hari ini (18/12) mengumumkan bahwa penjualan otomotif pada tahun depan akan mengalami kemerosotan yang cukup dalam. Berdasarkan laporan tersebut diketahui bahwa penjualan jenis otomotif seperti truk, bus dan mobil akan mengalami penurunan sebesar 4.9% menjadi 4.86 juta unit, lebih kecil dibandingkan dengan penjualan tahun ini yang mencapai 5.11 juta. Pemerintah melihat, penurunan ini merupakan imbas dari terpuruknya sektor otomotif yang terjadi pada kuartal keempat tahun ini.
Kondisi tersebut bermula pada ambruknya performa sektor otomotif AS yang membuat hampir bangkrutnya 3 perusahaan otomotif besar yaitu Ford, GM dan Chrysler. Dampak dari kondisi tersebut membuat 3 perusahaan tersebut mengajukan proposal bantuan kepada pihak pemerintah AS. Proposal tersebut sempat terkatung-katung oleh ketidakpastian dari pihak pemerintah dalam menentukan keputusan. namun pada akhirnya kebijakan tersebut menemui titik temu, pemerintah AS pada akhirnya menyepakati bahwa dana bailout sektor otomotif akan diambil dari dana bailout sektor finansial yang mencapai total 700 miliar dollar.
Departemen Perindustrian Jepang juga memperkirakan bahwa tingkat ekspor otomotif ke AS pada tahun 2009 mendatang akan mengalami penurunan sebesar 12.5 juta unit. Lebih rendah dibandingkan pada tahun ini yang mencapai 13.3 juta unit. Turunnya daya beli masyarakat dijadikan pertimbangan utama dalam menentukan estimasi tersebut.
Pergerakan dollar terhadap yen pada siang hari ini terpantau masih menunjukan penguatan. Dollar saat ini melemah sebesar 0.5% menjadi 87.71 yen. Menurut analisa dari Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting, pergerakan yen masih akan cenderung mengalami penguatan, meski dalam posisi terbatas mengingat penguatan yen telah mencapai titik yang optimal terhadap dollar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar