(zEROnews – Commodity) – Harga minyak mentah pada perdagangan elektronik hari ini (30/12) di Asia terpantau mengalami kenaikan tipis. Pada perdagangan malam tadi harga minyak mentah mengalami kenaikan tajam setelah Israel melakukan penyerangan terhadap penduduk Palestina di Jalur Gaza. Konflik di kawasan Timur Tengah mengakibatkan kekhawatiran gangguan supply minyak mentah global.
Harga minyak mentah melejit setelah Menteri Pertahanan Israel Ehud Barack menyatakan akan memerangi Hamas sampai titik darah penghabisan. Negara yang merupakan pendukung Hamas, iran, adalah negara dengan cadangan minyak mentah terbesar kedua di dunia. Campur tangan Iran dipastikan akan membawa harga minyak mentah kembali menguat.
Harga minyak mentah Nymex untuk kontrak bulan Februari mengalami peningkatan sebesar 7 sen menjadi 40.09 dolar per barel hari ini. Pada penutupan perdagangan di Nymex dini hari tadi harga minyak melejit 2.31 dolar (6.1%) dan ditutup pada posisi 40.02 dolar per barel setelah sempat mencapai level harian tertinggi di harga 40.20 dolar per barel. Persentase kenaikan ini merupakan yang terbesar dalam dua minggu. Harga minyak mentah telah mengalami penurunan sebesar 73% sejak mencetak rekor pada tanggal 11 Juli lalu di harga 147.27 dolar per barel.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa harga minyak akan cenderung mengalami rebound setelah mengalami penurunan yang tajam. Pada kuartal pertama tahun 2009 mendatang kita dapat mengharapkan terjadi rebound pada harga minyak mentah. Untuk saat ini level support-resistance akan ditemui pada kisaran 35 – 45 dolar per barel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar