(Zeronews – Commodity) – Harga emas pada perdagangan di Asia hari ini (23/12) terpantau mengalami penurunan. Harga logam mulia ini melemah mengiringi anjloknya harga minyak mentah. Volume transaksi hari ini tipis karena pasar Jepang libur, sementara itu pergerakan dolar terpantau relatif stabil.
Harga emas spot mengalami penurunan sebesar 3 dolar (0.34%) dan diperdagangkan pada posisi 844.20 dolar per ons. Harga emas berjangka Nymex untuk kontrak bulan Februari mengalami penurunan sebesar 0.18% menjadi 845.70 dolar per ons.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga emas untuk hari ini memiliki kecenderungan untuk menguat. Menjelang rilis data GDP final di AS untuk kuartal ketiga lalu, emas diperkirakan akan kembali bergerak bullish. Data GDP final Q3 ini diperkirakan akan menunjukkan penurunan sebesar 0.5%.
Kondisi ini akan mengakibatkan para investor kembali melirik investasi emas. Sementara itu dalam jangka panjang harga emas masih mampu kembali mencetak rekor. Untuk hari ini level support-resistance yang akan diuji berkisaran di 800 – 900 dolar per ons.
Harga emas spot mengalami penurunan sebesar 3 dolar (0.34%) dan diperdagangkan pada posisi 844.20 dolar per ons. Harga emas berjangka Nymex untuk kontrak bulan Februari mengalami penurunan sebesar 0.18% menjadi 845.70 dolar per ons.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga emas untuk hari ini memiliki kecenderungan untuk menguat. Menjelang rilis data GDP final di AS untuk kuartal ketiga lalu, emas diperkirakan akan kembali bergerak bullish. Data GDP final Q3 ini diperkirakan akan menunjukkan penurunan sebesar 0.5%.
Kondisi ini akan mengakibatkan para investor kembali melirik investasi emas. Sementara itu dalam jangka panjang harga emas masih mampu kembali mencetak rekor. Untuk hari ini level support-resistance yang akan diuji berkisaran di 800 – 900 dolar per ons.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar