(Zeronews – Commodity) – Harga emas pada perdagangan sesi Asia hari ini (18/12) terpantau mengalami penurunan setelah malam tadi menguat tajam. Pada malam tadi harga emas melonjak ke level tertingginya dalam sembilan minggu belakangan. Kondisi ini menyebabkan pagi ini para investor memiliki kesempatan untuk melakukan aksi ambil untung.
Anjloknya dolar AS terhadap rival-rivalnya yang tergabung dalam indeks dolar telah terjadi selama enam sesi berturut-turut. Malam tadi indeks dolar anjlok sebesar 2.7%. Pemotongan suku bunga FFR menjadi yang terendah sepanjang sejarah sekaligus terendah di dunia mengakibatkan tekanan yang sangat besar terhadap dolar AS. Kondisi ini memberikan momentum penguatan bagi harga emas.
Pada hari ini harga emas spot mengalami penurunan sebesar 3.55 dolar dari posisi penutupan perdagangannya dini hari tadi di Nymex. Saat ini harga emas spot berada di level 863.35 dolar per ons. Pada perdagangandi Nymex malam tadi harga emas spot sempat mengalami peningkatan hingga ke level 881.20 dolar per ons.
Harga emas berjangka Nymex untuk kontrak bulan Februari mengalami penurunan sebesar 3.5 dolar menjadi 865.00 dolar per ons. Pada penutupan perdagangan di Nymex dini hari tadi harga emas mengalami peningkatan sebesar 25.80 dolar (3.1%) dan ditutup pada posisi 868.50 dolar per ons. Harga emas mencetak rekor pada tanggal 17 Maret lalu di posisi 1033.90 dolar per ons.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa harga emas cenderung akan memperoleh support oleh kondisi yang berkembang saat ini. Diperkirakan emas akan melanjutkan penguatannya dan dalam jangka panjang berpotensi kembali mencetak rekor tertinggi. Untuk hari ini emas masih akan mengetes level support-resistance di kisaran 800 – 900 dolar per ons.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar