(Zeronews – Stocks) – Emiten perbankan, PT Bank Mandiri (BMRI) menyatakan bahwa pihaknya tetap akan menyalurkan kredit sektor pemerintahan khususnya infrastruktur. Apalagi menurut BMRI saat ini realisasi anggaran pemerintah sudah semakin cepat. Akan tetapi pihak BMRI belum menjelaskan secara resmi berapa kredit yang disalurkan perseroan ke sektor infratruktur pemerintah.
Selain di Infrastruktur baru-baru ini BMRI juga mengumumkan akan menyalurkan kredit kepada Semen Gresik (SMGR). BMRI akan menjadi pemimpin sindikasi kredit kepada SMGR dengan plafon maksimal sebesar Rp 6,3 Trilyun. Pihak BMRI berharap kredit tersebut akan tersalurkan pada kuartal 1 tahun depan. Kredit tersebut akan digunakan SMGR untuk membangun 2 pabrik baru, 2 pembangkit listrik baru dan optimalisasi pabrik yang telah ada.
Pabrik yang dibangun tersebut akan dibangun di Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan dengan kapasitas masing-masing sebesar 2,5 juta ton per tahun. Pabrik Di Jawa diharapkan akan beroperasi pada 2012 sementara di Sulawesi diharapkan akan beroperasi pada 2011 mendatang. Sementara 2 pembangkit listrik akan dibangun di Sulawesi dengan kapasitas sebesar masing-masing 35 MW.
Pada tahun depan BMRI menargetkan mampu membukukan pertumbuhan kredit sebesar 10-15%. Hal ini karena dengan adanya krisis global maka akan membuat ekonomi nasional juga melambat. Sehingga akan membuat ekspansi kredit sedikit melambat. Perseroan tahun depan akan fokus pada peningkatan modal dan memelihara rasio kredit macet agar tetap rendah.
Analisis Divisi Vibiz Research unit dari Vibiz Consulting melihat saham BMRI berpotensi naik dalam jangka pendek. Hal ini karena saham BMRI masih berada pada area beli secara teknikal. Selain itu pada minggu depan BI diperkirakan akan menurunkan suku bunga BI rate sehingga akan membuat saham BMRI kembali diangkat. Posisi Support dan Resistance pada level Rp 1925 dan Rp 2250.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar