Nurul Qomariyah - detikFinanceNew-York - Saham-saham di bursa AS kembali rontok. Investor mulai mempertanyakan nasib bailout US$ 700 miliar yang dinilai sudah jauh dari kesepakatan semula. Saham-saham sektor finansial mengalami tekanan paling besar.
Menteri Keuangan AS Henry Paulson mengatakan, departemennya kini fokus untuk menopang institusi keuangan dengan investasi langsung. Pernyataan tersebut langsung diartikan bahwa masalah dalam perekonomian AS kemungkinan masih berkepanjangan.
Padahal ketika kongres AS menyetujui bailout US$ 700 miliar bulan lalu, rencananya adalah untuk membeli aset-aset bermasalah terutama yang berhubungan dengan surat berharga berbasis hipotek dari bank.
"Investor bingung. Kita mulai mengubah rute semula yakni membeli aset-aset buruk. Sekarang kita membuat segalanya menjadi holding company bank," ujar Craig Hester, CEO Hester Capital Management seperti dikutip dari Reuters, Kamis (13/11/2008).
Saham-saham sektor finansial paling mengalami tekanan karena investor terus bertanya-tanya tentang dampak rencana baru bailout itu terhadap sektor finansial. Saham Citigroup untuk pertama kalinya turun hingga di bawah US$ 10 setelah anjlok 10,7% menjadi US$ 9,64.
Sementara indeks Dow Jones Industrial Average pada perdagangan Rabu (12/11/2008) ditutup merosot hingga 411,30 poin (4,73%) ke level 8.282,66. Indeks Standard & Poor's 500 juga merosot 46,65 poin (5,19%) ke level 852,30.
Indeks Nasdaq merosot hingga 81,69 pouin (5,17%) ke level 1.499,21. Aksi jual besar atas saham-saham teknologi berkapitalisasi besar menyeret Nasdaq ke level terendahnya dalam 5 tahun terakhir.
Saham Apple Inc mencatat porsi penurunan terbesar hingga 4,9% menjadi US$ 90,12. Demikian pula Intel yang merosot 7,2% ke level US$ 12,55.
Saham General Motors (GM) yang kemarin sempat terpuruk ke level terendah dalam 65 tahun akhirnya bisa naik. saham GM naik hingga 5,5% karena adanya harapan bahwa raksasa otomotif itu akan segera mendapatkan langkah penyelamatan.
Perdagangan saham di New York Stock Exchange masih moderat dengan transaksi sebanyak 1,46 miliar lembar, sementara di Nasdaq sebanyak 2,20 miliar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar