Irna Gustia - detikFinance
Jakarta - Rupiah menutup akhir pekan ini di level 12.000 per dolar AS. Rupiah terus mengalami tekanan di saat sebagian besar mata uang Asia lainnya sudah rebound.
Pada penutupan perdagangan valas pukul 17.00 WIB, Jumat (21/11/2008) rupiah melemah 55 poin ke posisi 12.000 per dolar AS. Rupiah hari ini sempat melemah hingga ke level 12.600 per dolar AS.
Gubernur BI Boediono kembali menegaskan akan terus menjaga rupiah dari gejolak pasar yang sedang penuh ketidakpastian. BI akan menjaga rupiah di level yang realistis.
"Kita akan terus menjaga rupiah dan terus mengamati pasar. Kita akan berupaya menjaga rupiah pada level yang realistis," kata Boediono dalam jumpa pers di kantornya, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (21/11/2008).
Boediono juga memastikan negara akan tetap menganut sistem devisa bebas dalam arti bebas memiliki dan bebas menggunakan.
Diakui Boediono meski cadangan devisa saat ini hanya sekitar US$ 50,5 miliar namun tetap lalulintas devisa dan rupiah berjalan dengan baik.
"Cadangan devisa negara saat ini sekitar US$ 50 miliar memang jauh lebih kecil jika dibandingkan China dan AS. Namun kita akan tetap menjaga lalulintas devisa dan rupiah," katanya.
Sementara mata uang Asia lainnya kebanyakan menguat terhadap dolar AS seperti won Korea menguat 0,18%, ringgit Malaysia menguat 0,03%, peso Filipina menguat 0,22%, dolar Singapura menguat 0,14%. Sedangkan yen Jepang melemah 1,39% dan bath Thailand melemah 0,28%.
Jakarta - Rupiah menutup akhir pekan ini di level 12.000 per dolar AS. Rupiah terus mengalami tekanan di saat sebagian besar mata uang Asia lainnya sudah rebound.
Pada penutupan perdagangan valas pukul 17.00 WIB, Jumat (21/11/2008) rupiah melemah 55 poin ke posisi 12.000 per dolar AS. Rupiah hari ini sempat melemah hingga ke level 12.600 per dolar AS.
Gubernur BI Boediono kembali menegaskan akan terus menjaga rupiah dari gejolak pasar yang sedang penuh ketidakpastian. BI akan menjaga rupiah di level yang realistis.
"Kita akan terus menjaga rupiah dan terus mengamati pasar. Kita akan berupaya menjaga rupiah pada level yang realistis," kata Boediono dalam jumpa pers di kantornya, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (21/11/2008).
Boediono juga memastikan negara akan tetap menganut sistem devisa bebas dalam arti bebas memiliki dan bebas menggunakan.
Diakui Boediono meski cadangan devisa saat ini hanya sekitar US$ 50,5 miliar namun tetap lalulintas devisa dan rupiah berjalan dengan baik.
"Cadangan devisa negara saat ini sekitar US$ 50 miliar memang jauh lebih kecil jika dibandingkan China dan AS. Namun kita akan tetap menjaga lalulintas devisa dan rupiah," katanya.
Sementara mata uang Asia lainnya kebanyakan menguat terhadap dolar AS seperti won Korea menguat 0,18%, ringgit Malaysia menguat 0,03%, peso Filipina menguat 0,22%, dolar Singapura menguat 0,14%. Sedangkan yen Jepang melemah 1,39% dan bath Thailand melemah 0,28%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar