(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak dunia di jenis NYMEX Crude oil malam ini (10/11) bergerak naik pesat lebih dari 5%. Hal ini karena adanya tekanan baik dari sisi permintaan dan juga penawaran yang membuat harga minyak kembali naik malam ini karena besarnya aksi beli para investor
Dari sisi permintaan, adanya langkah penyelamatan ekonomi global yang dilakukan negara –negara dalam G-20 termasuk China yang akan melakukan program bantuan senilai US$ 600 Milyar kembali menyiratkan bawa ekonomi global kedepan akan segara membaik. Hal ini tentunya akan ditransmisikan kepada permintaan akan minyak yang akan kembali naik.
Dari sisi permintaan, adanya langkah penyelamatan ekonomi global yang dilakukan negara –negara dalam G-20 termasuk China yang akan melakukan program bantuan senilai US$ 600 Milyar kembali menyiratkan bawa ekonomi global kedepan akan segara membaik. Hal ini tentunya akan ditransmisikan kepada permintaan akan minyak yang akan kembali naik.
Selain itu dari sisi penawaran datang dari kabar bahwa Arab Saudi sebagai eksportir utama minyak yang akan mengurangi produksi minyak hingga 5% membuat harga minyak kembali naik kembali. Selain itu pernyataan OPEC yang kemarin menyatakan ingin harga minyak berada pada level US$ 70-80 per barel membuat adanya spekulasi akan adanya pemotongan produksi minyak kembali.
Menurut analisis dari Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting harga minyak masih akan bergerak naik dalam jangka pendek. Apalagi saat ini mata uang dolar terhadap mata uang utama dunia lainnya sedang menunjukkan tanda pelemahan. Hal ini tentunya akan membuat harga minyak kembali naik karea hedging atas dolar dan secara real harganya yang murah karena dolar melemah. (CH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar