(Zeronews - Index) - Bursa Wall Street pada perdagangan hari ini (22.08) berakhir mixed setelah penguatan harga minyak mendorong saham-saham berbasis komoditas, sementara saham-saham finansial masih tertekan oleh kekhawatiran krisis kredit.
Pasar terlihat masih belum yakin bahwa pemerintah bakal melakukan langkah untuk menyelamatkan Fannie Mae dan Freddie Mac, dua penyedia mortgage terbesar di AS, sehingga kedua saham ini masih bergerak fluktuatif. Fannie Mae berakhir menguat 10.23% sementara Freddie Mac ditutup melemah 2.77%.
Sektor yang hijau adalah sektor komoditas, dipimpin oleh penguatan Chevron (2.38%), Exxon Mobil (1.95%), dan Alcoa (1.36%). Ini seiring dengan penguatan harga minyak sebesar 5.24% ke level $121.61 dipicu oleh ketegangan antara AS dan Rusia serta pelemahan dollar.
Sementara itu, beberapa saham finansial terpantau masih tertekan dan menjadi top loser di Dow Jones, antara lain AIG (-4.9%), JPMorgan Chase (-2%), American Express (-1.12%), Bank of America (-0.85%) dan Citigroup (-0.11%). Sementara itu, pada indeks S&P, MBIA dan Regions Financial memimpin pelemahan. Lehman Brothers melemah tipis 0.07% setelah Citigroup meningkatkan proyeksi kerugian Lehman, namun memberikan rating 'buy' untuk saham tersebut.
Bursa AS berakhir mixed: Dow Jones berakhir menguat 12.62 poin (0.11%) ke level 11,430.05. S&P 500 Index menguat 3.17 poin (0.25%) ke level 1,277.71. Nasdaq melemah 8.70 poin (0.36%) ke level 2,380.38.
Saham-saham komoditas diperkirakan masih akan menjadi faktor penopang bursa, sementara itu saham finansial diperkirakan masih akan tertekan. Bursa regional akan bergerak mixed, sementara IHSG berpotensi menguat dipicu saham komoditas sebagai penggerak. (RP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar