(Zeronews – Business) - Kecenderungan orang Amerika untuk membaca berita-berita dari koran telah tergeserkan oleh sumber-sumber media online. Pembaca berita online, dapat diduga, kebanyakan adalah kelompok usia muda, sementara golongan yang lebih tua masih lebih menyukai membaca koran, demikian menurut survey yang baru saja dirilis sejumlah media di AS hari ini (18/08).Hasil survey di atas diterbitkan oleh sebuah lembaga riset, Pew Research Centre, yang menelurkan survey periode semesteran mengenai kebiasaan konsumsi masyarakat yang baru. Namun demikian, televisi masih tetap dianggap sebagai sumber berita yang paling utama dibandingkan media lain. Survey tersebut dilansir AP serta sejumlah media lainnya.
The Integrator
Survey Pew tersebut menunjukkan bahwa selain terdapat pergeseran naik terhadap konsumsi berita-berita online, terkuak juga bahwa cukup besar kelompok pengguna sumber berita tradisional dan online sekaligus, yang adalah golongan masyarakat yang lebih canggih (sophisticated) dan sejahtera, yang haus akan berita-berita terkini pada hari yang sama.
Para peneliti di Pew mengistilahkan mereka sebagai kelompok "integrator" (orang yang suka melakukan integrasi – red), yang mencakup sekitar 23% dari total responden yang disurvey. Survey menunjukkan bahwa mereka termasuk golongan yang berpengaruh dan berpendidikan tinggi. Secara usia rata-rata mereka lebih matang dibandingkan kelompok yang hanya terfokus kepada berita dari internet.
Televisi Masih Pilihan Terbesar
Penelitian Pew Research Centre juga menyebutkan bahwa pangsa terbesar dari keseluruhan pembaca berita ini menjadikan televisi sebagai sumber berita harian mereka. Porsinya sekitar 46% dari responden, dengan usia rata-rata di atas 50’an tahun. Umumnya kelompok ini bukanlah pengonsumsi berita online harian.
Sedangkan kelompok pemakai berita internet, rata-rata usia median termudanya sekitar 35 tahun, dengan porsi 13% dari total responden. Kelompok ini, secara khusus, kurang bergantung kepada berita-berita televisi. Mereka juga lebih senang membaca pada computer dari pada versi printed.
Tampilnya kelompok ini beserta group integrator telah menggeserkan turun persentasi orang yang terbiasa membaca koran harian, dari 40% pada dua tahun lalu menjadi 34%. Sementara responden yang menyatakan biasa untuk melihat internet dalam mencari berita sedikitnya tiga kali dalam seminggu telah meningkat menjadi 25% dari kesemua responden, lebih tinggi dari data survey dua tahun lalu (2006) di level 18%.
Tingkat pendidikan konsumen berita online ini secara umum lebih tinggi dari kelompok lainnya. Demikian hasil survey yang dilakukan terhadap 3,615 orang dewasa (18 tahun ke atas), dengan tingkat margin kesalahan 2%.
300 Ribu Koran Telah Ditutup
Hasil survey ini sejalan dengan penelitian belum lama ini, di mana menunjukkan jumlah koran di Amerika Serikat terus menurun sejak tahun 1959. Tercatat sebanyak 300 ribu koran telah tutup sejak itu, demikian menurut sebuah Media Consultant bernama Freedom Forum pada bulan lalu.
Lebih lanjutnya, disampaikan penelitian tersebut bahwa konsumsi masyarakat akan berita telah bergerak menuju pertumbuhan media online, dengan sekitar 50% pembaca koran beralih menjadi pembaca media online di AS. Itu kiranya dapat menjelaskan tren semakin suburnya pertumbuhan media-media online, baik versi online dari media cetaknya atau pun yang hanya berupa media online.
Trend yang sama, sangat mungkin pada gilirannya dapat tercermin juga di kalangan konsumen berita di Indonesia.
Dari berbagai sumber
Foto: www.ruttenandassociates.com. wwwimage.cbsnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar