Zeronews - Commodity - Minyak mentah pada perdagangan Jumat kemarin (23.08) sempat anjlok sekitar 5.4% dan hari ini (25/08) pada perdagangan Asia masih berada pada kisaran harga tersebut. Pelemahan harga minyak ini disebabkan oleh supply yang meningkat, sementara permintaan global justru menurun.
Jumat lalu minyak anjlok sebesar $6.59 atau 5.4% ke level $114.59 per barrel, pelemahan terbesar sejak 27 Desember 2004. Pelemahan ini antara lain dipicu oleh laporan yang memperkirakan bahwa output OPEC bakalan naik. Selain itu, penguatan Dollar juga memicu investor untuk melakukan aksi profit taking.
Laporan tersebut mengemukakan bahwa output minyak OPEC diperkirakan naik bulan Agustus sebanyak 450 ribu barrel/hari, ke level 32.95 juta barrel/hari. Sehingga diperkirakan supply minyak bakalan naik dan ini memicu anjloknya minyak. Sebelumnya, minyak sempat melonjak pada level $121 per barrel.
Setelah anjlok pada Jumat lalu, kini minyak masih berada pada kisaran level $114.10 per barrel. (RP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar